haru biru hari-hari ku.
Aku meramu benalu di otak kiri ku
Meniru bau badan mu dulu, ketika masih bersama ku
Urat di kepala ini, mencemooh seperti tak punya hati.
Aku bermandikan pilu mengurai kelu
Mengisi posisi aku tak sampai menggapai
Demi kamu, apapun kamu, aku mau teriak ANJING!!!
Benalu yang sudah terjamu membuatku malu
Bagaimana tidak? Nafsu bercinta ku yang menggebu telah menjadi abu, abu yang seperti abu kebanyakan, abu yang abu-abu.
Aku tidak mau memelihara mu
Aku baru saja menceraikan bahagia ku. Aku masih mau sendiri, menjadi duda dan bermain cinta dengan dia si sengsara, si durhaka, dan si gundah gulana.
seperti tadi pagi, aku berenang di kolam air mata yang ku teteskan sendiri
Namun siangnya, aku menaruh curiga kepada si pembawa berita
Benar saja, malamnya duta kenyamanan mengetuk pintu dan menarik semua anggotanya.
Baiklah, sekarang sudah larut. Ini bunga kamboja ku, terbawa dengan sengaja untuk mu. Aku pamit dulu.
Selamat hari minggu,
Sept 2011
Mungkin ini hanya sebuah tulisan. Mungkin ini juga sebuah kiasan. Sebuah kemungkinan yang tertulis tanpa alasan. Mungkin aku hanya ingin menulis tanpa pesan. - M. F. Riphat
Tulang Punggung
Aku mempunyai rasa tarik menarik dengan tubuh bagian belakang wanita. Terutama mereka yang baru saja meniduri raga ini yang haus akan tubuh mereka sendiri - M. F. Riphat
Jumat, 09 September 2011
Aku akan mencari mu yang baru.
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
5:00 AM
Tidak ada komentar:
Pagi ini lampu itu membangunkan kantuk ku.
Redup lampu
Aku tak berdaya
Hampir lepas apa itu yang dinamakan nyawa
Teladan ku hanyut, seperti biasa itu aku hanya terlalu kamu.
Aku lemas gelisah
Penuh kata resah menyeluruh dan terkuras
Apa yang terjadi 5 menit tadi memperolok ku sampai tepat jam 12 malam.
Aku malu
Rambutku terbakar dan kaki ku melulu lembab berair
Aku mengurungkan niat untuk mendongak maupun aku menunduk.
Iya, itu hasilnya
Terkungkung aku dalam redup lampu itu
Sept 2011
Aku tak berdaya
Hampir lepas apa itu yang dinamakan nyawa
Teladan ku hanyut, seperti biasa itu aku hanya terlalu kamu.
Aku lemas gelisah
Penuh kata resah menyeluruh dan terkuras
Apa yang terjadi 5 menit tadi memperolok ku sampai tepat jam 12 malam.
Aku malu
Rambutku terbakar dan kaki ku melulu lembab berair
Aku mengurungkan niat untuk mendongak maupun aku menunduk.
Iya, itu hasilnya
Terkungkung aku dalam redup lampu itu
Sept 2011
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:59 AM
Tidak ada komentar:
aku menyendiri, lagi dan lagi.
Sendiri.
Aku sendiri disini, tanpa titik maupun koma menemani
Aku seperti berada di tempat dimana mereka tidak dapat melihat
Aku lemas tak berdaya, meratap sambil menari dengan imajinasi
Aku bertanya dan memberi jawaban dari aku untuk aku
Menyelisik otak, bergurau seperti ini, "apa aku gila? Atau hanya waras yang tidak sesuai norma?"
Apa aku berpangku tangan tanpa ada tangan yang minta dipangku dalam angan, atau aku hanya panjang tangan tanpa mempunyai jari yang jenjang?
Atau mungkin aku ini tak bergigi, dan terpaksa mengunyah dengan gusi.
Ah, itu semua sama saja seperti memancing tanpa umpan, tidak berguna.
Disini, aku bermimpi tentang masa lalu, akupun berharap agar pangan mengisi angan di masa depan. Agar aku tidak bosan dengan hal yang itu-itu saja, risih dan tidak nyaman
Tidak, aku disini tidak berusaha melawan takdir. Aku hanya sedikit mencoba, iya hanya mencoba untuk berhenti berpikir dan memulai tindakan miring untuk bergulir, seperti layaknya hal wajar lainnya, contohnya, raja yang mempunyai selir. Perusakan moral yang tidak benar, namun dijadikan hal yang wajar. walau awalnya sedikit kasar dalam berupaya, tapi akhirnya jadi juga kan? Sang raja puas, si selir mengalir tenar.
Apakah tidur bersama raja dan keturunannya menjadikan kita seperti mereka?
Sepertinya bulan saja berlari ketakutan mendengar hal bodoh yang aku siratkan ini.
Kembali ke awal, aku disini, sendiri, membodohi kebodohan diri yang sudah terpatri didalam hati.
Aku, saya, maupun siapa saja pendukungnya, disini berdiri sendiri tanpa arti
Juni 2011
Aku sendiri disini, tanpa titik maupun koma menemani
Aku seperti berada di tempat dimana mereka tidak dapat melihat
Aku lemas tak berdaya, meratap sambil menari dengan imajinasi
Aku bertanya dan memberi jawaban dari aku untuk aku
Menyelisik otak, bergurau seperti ini, "apa aku gila? Atau hanya waras yang tidak sesuai norma?"
Apa aku berpangku tangan tanpa ada tangan yang minta dipangku dalam angan, atau aku hanya panjang tangan tanpa mempunyai jari yang jenjang?
Atau mungkin aku ini tak bergigi, dan terpaksa mengunyah dengan gusi.
Ah, itu semua sama saja seperti memancing tanpa umpan, tidak berguna.
Disini, aku bermimpi tentang masa lalu, akupun berharap agar pangan mengisi angan di masa depan. Agar aku tidak bosan dengan hal yang itu-itu saja, risih dan tidak nyaman
Tidak, aku disini tidak berusaha melawan takdir. Aku hanya sedikit mencoba, iya hanya mencoba untuk berhenti berpikir dan memulai tindakan miring untuk bergulir, seperti layaknya hal wajar lainnya, contohnya, raja yang mempunyai selir. Perusakan moral yang tidak benar, namun dijadikan hal yang wajar. walau awalnya sedikit kasar dalam berupaya, tapi akhirnya jadi juga kan? Sang raja puas, si selir mengalir tenar.
Apakah tidur bersama raja dan keturunannya menjadikan kita seperti mereka?
Sepertinya bulan saja berlari ketakutan mendengar hal bodoh yang aku siratkan ini.
Kembali ke awal, aku disini, sendiri, membodohi kebodohan diri yang sudah terpatri didalam hati.
Aku, saya, maupun siapa saja pendukungnya, disini berdiri sendiri tanpa arti
Juni 2011
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:58 AM
Tidak ada komentar:
aku terharu akan cerita ku.
Cerita haru akan tiba waktu ku.
Ini ada satu cerita, cerita tentang aku, iya tentang aku sendiri, tentang aku yang menulis cerita ini sendiri, bukan tentang apa-apa, bukan tentang kehidupan di buku novel zaman sekarang dengan akhir cerita indah ataupun kisah menarik yang kamu-kamu mungkin suka, hanya tentang aku, aku sendiri tanpa titik maupun koma menemani.
Dalam hidupku, banyak kemungkinan terjadi, seperti kemungkinan apa yang membuat aku lahir, atau apakah mungkin aku tidak mati, padahal Tuhan sudah terlanjur melahirkanku melewati perut ibuku, salah satu kata mungkin itu muncul seperti ini misalnya;
Mungkin aku hanyalah pengkhayal
mengkhayal tanpa berbuat apapun
Hanya karena takut terjegal
Aku hanya berani melamun
Mungkin aku hanyalah sampah
Menjadi sampah yang terpuruk
Aku memang manusia rendah
Terlalu rendah hingga terlihat sangat buruk
Mungkin aku remaja tanpa masa depan
Tak pernah membuat siapapun terkesan
Semua omongan ku hanya dianggap bualan
Yang ada hanya satu rasa yaitu bosan
Mungkin nanti ketika aku matipun semua akan bersuka cita dan bersyukur karena si bodoh yang menyusahkan itu telah pergi dan mengurangi beban mereka
Setelah muncul berbagai kemungkinan yang bisa saja pasti benar, ada hal-hal ambisius lainnya seperti menjadi ini dan itu.
Menjadi darah muda tanpa ambisi itu seperti mati, seonggok daging basi. Tapi aku punya ambisi.
Ambisi ku adalah bertahan untuk tidak mempunyai ambisi dalam hidupku kali ini, mungkin di lain waktu saja, dalam waktu dekat di kehidupan selanjutnya, bisa kupertimbangkan sampai tiba waktuku
Untuk sekarang ini biarkan aku melakukan apa mau ku, jangan diganggu, jangan bertanya, atau bahkan menegur, simak saja sementara hanya sampai tiba waktuku
Aku berjalan menuruni tangga, terus menuruni tangga hidupku, sampai ke suatu titik terendah atau sampai tempat terdasar yang benar-benar tidak mempunyai apa-apa dibawahnya, hanya rata, paling dasar.
Aku hanya bersumpah tidak akan mau menaiki tangga itu lagi untuk menaikkan derajat ku sendiri, aku hancurkan saja semua, hingga tidak ada seorangpun yang bisa mencapai posisi sama rendah dengan ku walau hanya sampai tiba waktu ku saja.
Nanti saja kalau aku punya uang, biar aku bangun 'lift' agar kalau saja aku mau naik, langsung menuju paling atas tanpa hambatan apapun dan dalam waktu singkat.
Aku menyadari hanya seonggok daging yang bertransformasi menjadi suatu organ tubuh dan diberi nyawa namun tanpa hasrat, tanpa rasa ingin, tanpa rasa mau akan mau itu sendiri dan tidak mau, aku habis dan rata dengan tanah.
Aku rasa aku menangis, mengemis akan rasa kasihan, maupun aku mengais akan rasa hormat.
Aku memang tidak pantas hidup, tapi apa aku pantas mati? Menjadi mayat? Seperti yang biasa kita lihat dipemakaman, atau bahkan kamar mayat, mayat-mayat seperti di lahan seusai perang? Apa hanya karena aku seperti ini aku jadi layak mati? Tapi apakah mati itu hal yang layak? Aku bahkan tidak tau apa-apa dalam hal yang aku diskusikan aku.
Ini cerita ku, ini cara ku, ini aturan ku, belum selesai memang, tapi maukah kamu semua bantu aku menyelesaikan ini? Tapi bagaimana? Biarkan saja aku biar menunggu disini sampai tiba waktuku,
walau aku mau terus hidup sampai cucu mu mempunyai cucu, tapi waktu itu akan datang dan menghampiriku, jadi mari kita duduk manis disini, menyapa kedatangan dan kepergian bersama-sama, sampai tiba waktuku.
Iya, ini hanya sementara saja, sampai tiba waktuku.
*di pembuka tahun, ketika aku menunggu waktu ku, tanpa ambisi apapun, bahkan tanpa keinginan untuk menunggu kapan tiba waktuku walaupun aku hanya menunggu sampai tiba waktuku.
Jan 2011
Ini ada satu cerita, cerita tentang aku, iya tentang aku sendiri, tentang aku yang menulis cerita ini sendiri, bukan tentang apa-apa, bukan tentang kehidupan di buku novel zaman sekarang dengan akhir cerita indah ataupun kisah menarik yang kamu-kamu mungkin suka, hanya tentang aku, aku sendiri tanpa titik maupun koma menemani.
Dalam hidupku, banyak kemungkinan terjadi, seperti kemungkinan apa yang membuat aku lahir, atau apakah mungkin aku tidak mati, padahal Tuhan sudah terlanjur melahirkanku melewati perut ibuku, salah satu kata mungkin itu muncul seperti ini misalnya;
Mungkin aku hanyalah pengkhayal
mengkhayal tanpa berbuat apapun
Hanya karena takut terjegal
Aku hanya berani melamun
Mungkin aku hanyalah sampah
Menjadi sampah yang terpuruk
Aku memang manusia rendah
Terlalu rendah hingga terlihat sangat buruk
Mungkin aku remaja tanpa masa depan
Tak pernah membuat siapapun terkesan
Semua omongan ku hanya dianggap bualan
Yang ada hanya satu rasa yaitu bosan
Mungkin nanti ketika aku matipun semua akan bersuka cita dan bersyukur karena si bodoh yang menyusahkan itu telah pergi dan mengurangi beban mereka
Setelah muncul berbagai kemungkinan yang bisa saja pasti benar, ada hal-hal ambisius lainnya seperti menjadi ini dan itu.
Menjadi darah muda tanpa ambisi itu seperti mati, seonggok daging basi. Tapi aku punya ambisi.
Ambisi ku adalah bertahan untuk tidak mempunyai ambisi dalam hidupku kali ini, mungkin di lain waktu saja, dalam waktu dekat di kehidupan selanjutnya, bisa kupertimbangkan sampai tiba waktuku
Untuk sekarang ini biarkan aku melakukan apa mau ku, jangan diganggu, jangan bertanya, atau bahkan menegur, simak saja sementara hanya sampai tiba waktuku
Aku berjalan menuruni tangga, terus menuruni tangga hidupku, sampai ke suatu titik terendah atau sampai tempat terdasar yang benar-benar tidak mempunyai apa-apa dibawahnya, hanya rata, paling dasar.
Aku hanya bersumpah tidak akan mau menaiki tangga itu lagi untuk menaikkan derajat ku sendiri, aku hancurkan saja semua, hingga tidak ada seorangpun yang bisa mencapai posisi sama rendah dengan ku walau hanya sampai tiba waktu ku saja.
Nanti saja kalau aku punya uang, biar aku bangun 'lift' agar kalau saja aku mau naik, langsung menuju paling atas tanpa hambatan apapun dan dalam waktu singkat.
Aku menyadari hanya seonggok daging yang bertransformasi menjadi suatu organ tubuh dan diberi nyawa namun tanpa hasrat, tanpa rasa ingin, tanpa rasa mau akan mau itu sendiri dan tidak mau, aku habis dan rata dengan tanah.
Aku rasa aku menangis, mengemis akan rasa kasihan, maupun aku mengais akan rasa hormat.
Aku memang tidak pantas hidup, tapi apa aku pantas mati? Menjadi mayat? Seperti yang biasa kita lihat dipemakaman, atau bahkan kamar mayat, mayat-mayat seperti di lahan seusai perang? Apa hanya karena aku seperti ini aku jadi layak mati? Tapi apakah mati itu hal yang layak? Aku bahkan tidak tau apa-apa dalam hal yang aku diskusikan aku.
Ini cerita ku, ini cara ku, ini aturan ku, belum selesai memang, tapi maukah kamu semua bantu aku menyelesaikan ini? Tapi bagaimana? Biarkan saja aku biar menunggu disini sampai tiba waktuku,
walau aku mau terus hidup sampai cucu mu mempunyai cucu, tapi waktu itu akan datang dan menghampiriku, jadi mari kita duduk manis disini, menyapa kedatangan dan kepergian bersama-sama, sampai tiba waktuku.
Iya, ini hanya sementara saja, sampai tiba waktuku.
*di pembuka tahun, ketika aku menunggu waktu ku, tanpa ambisi apapun, bahkan tanpa keinginan untuk menunggu kapan tiba waktuku walaupun aku hanya menunggu sampai tiba waktuku.
Jan 2011
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:54 AM
Tidak ada komentar:
salah satu puisi cinta ku.
Puisi cinta belaka.
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan kontras, seperti dasar warna lukisan affandi, bukan leonardo davinci
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan hangat, seperti terik matahari yang terbit menyinari dedaunan setelah hujan badai mengisi
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan anggun, seperti burung kasuari yang sedang menata diri di pagi hari
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan lembut, seperti kain sutra yang kamu pakai ketika menari
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan unik, seperti tumbuhan putri malu yang menutup ketika disentuh jari
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan terus menerus, seperti sungai yang mengalir terus menerus tanpa henti
Sore itu kamu bertanya, apa itu cinta?
Cinta adalah ladang, ladang padi yang kamu tanam tiap-tiap bijinya setiap saat.
Cinta bisa juga menjadi parasit, ketika menikmati cinta dengan alasan.
Aku sendiri memiliki satu alasan mengapa aku mencintaimu seperti ini dan itu,
Aku mencintaimu karena kamu membutuhkan itu.
Ketika cinta mu mati nanti, terkubur bersama hati mu yang basi, ingatlah terus bahwa cinta ku tetap menari tepat di ulu hati.
April 2011
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan kontras, seperti dasar warna lukisan affandi, bukan leonardo davinci
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan hangat, seperti terik matahari yang terbit menyinari dedaunan setelah hujan badai mengisi
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan anggun, seperti burung kasuari yang sedang menata diri di pagi hari
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan lembut, seperti kain sutra yang kamu pakai ketika menari
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan unik, seperti tumbuhan putri malu yang menutup ketika disentuh jari
Aku ingin mencintaimu
Aku ingin mencintaimu dengan terus menerus, seperti sungai yang mengalir terus menerus tanpa henti
Sore itu kamu bertanya, apa itu cinta?
Cinta adalah ladang, ladang padi yang kamu tanam tiap-tiap bijinya setiap saat.
Cinta bisa juga menjadi parasit, ketika menikmati cinta dengan alasan.
Aku sendiri memiliki satu alasan mengapa aku mencintaimu seperti ini dan itu,
Aku mencintaimu karena kamu membutuhkan itu.
Ketika cinta mu mati nanti, terkubur bersama hati mu yang basi, ingatlah terus bahwa cinta ku tetap menari tepat di ulu hati.
April 2011
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:53 AM
Tidak ada komentar:
beneran ada ya?
si s.
Saya sudah sangat sendiri, sedari saya sadar saya selalu sama saudara sama sahabat saya sendiri. Sehingga saya suka sedih sambil sebal, selama saya sendiri sampai saya serasa sakit sehingga semua sifat saya sembrono . Semakin salah semuanya, selalu sulit sadar sampai suka sembarangan sama sahabat saya sendiri. Semenjak sekolah selesai saya sungguh sepi sampai semua saudara saya sudahi sifat seperti sampahnya. Saya selalu sedih sampai saya sakit, sehingga semakin sulit saya selesaikan surat saya.
Maret 2011
Lord the unfathomable
Hey lord, I'm a sinner and I know what I'm doing,
That's why I'm writing this literature for you,
I live in the goods department you made which everybody called life.
The hassle that tag me along every single second, I appreciate it.
Hey lord, I'm a sinner and I know what I'm doing.
That's why sometimes I'm expressing my feeling without fear of rebuke, because I have faith on you.
I feel such a worthless,
Hey lord, I think I know what you're thinking. I'm not going to tell you, but let me ask this. Is it there?
Now I see here. It's always been there.
I feel no pain but hurts so bad,
I want you to have me wrapped inside you, yes inside of you, my Lord. Sssttt, let me cry for the moment of what happened to me. the punishment you sent about things I've done is inevitably. The rise of mundane has ended, I lost a cavalier of my soul.
Well, I should be going now. Good bye me
Des 2010
Saya sudah sangat sendiri, sedari saya sadar saya selalu sama saudara sama sahabat saya sendiri. Sehingga saya suka sedih sambil sebal, selama saya sendiri sampai saya serasa sakit sehingga semua sifat saya sembrono . Semakin salah semuanya, selalu sulit sadar sampai suka sembarangan sama sahabat saya sendiri. Semenjak sekolah selesai saya sungguh sepi sampai semua saudara saya sudahi sifat seperti sampahnya. Saya selalu sedih sampai saya sakit, sehingga semakin sulit saya selesaikan surat saya.
Maret 2011
Lord the unfathomable
Hey lord, I'm a sinner and I know what I'm doing,
That's why I'm writing this literature for you,
I live in the goods department you made which everybody called life.
The hassle that tag me along every single second, I appreciate it.
Hey lord, I'm a sinner and I know what I'm doing.
That's why sometimes I'm expressing my feeling without fear of rebuke, because I have faith on you.
I feel such a worthless,
Hey lord, I think I know what you're thinking. I'm not going to tell you, but let me ask this. Is it there?
Now I see here. It's always been there.
I feel no pain but hurts so bad,
I want you to have me wrapped inside you, yes inside of you, my Lord. Sssttt, let me cry for the moment of what happened to me. the punishment you sent about things I've done is inevitably. The rise of mundane has ended, I lost a cavalier of my soul.
Well, I should be going now. Good bye me
Des 2010
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:46 AM
Tidak ada komentar:
kesunyian yang ada di dalam.
Dalam sunyi.
Dalam sunyi aku bernyanyi
Dalam sunyi aku menari
Dalam sunyi aku terpatri
Dalam sunyi aku mencoba menggapai mentari
Dalam sunyi, aku meniduri pedih, terlelap dengan perih.
Aku menunggu mati dalam depresi
Dalam sunyi, aku pelihara hina.
Hina yang tumbuh, membuat ku mengeluh terus menerus hingga air mataku menjadi keruh
Dalam sunyi, aku berteriak.
Berteriak karena muak akan kerak-kerak rasa geli yang terpampang di kepala bagian belakang.
Dalam sunyi, aku berpura-pura tidak hadir dalam kehidupan.
Dalam sunyi, aku melihat apa yang tidak tersurat.
Dalam sunyi, aku mendengar apa yang tidak dibicarakan.
Dalam sunyi, aku bicara akan rasa hampa
Dalam sunyi, aku merasa aku hidup sia-sia
Dalam sunyi, aku ingin berontak tapi aku berdaya mati. Walau hanya mati suri, tapi terjadi berulang kali
Dalam sunyi, aku tertawa sepi, tertawa imajinasi. Imajinasi yang tidak selalu terjadi, bahkan tidak pernah terjadi.
Dalam sunyi, aku melihat gelap. Ternyata aku tidak hanya tiarap atau bahkan tengkurap. Tapi aku berharap dan itu terungkap.
Aku telah pergi, dalam sunyi aku pergi. Pergi, dan tidak akan pernah kembali. Karena tidak hanya pergi, tapi aku mati. Mati dalam sunyi.
Maret 2011
Dalam sunyi aku bernyanyi
Dalam sunyi aku menari
Dalam sunyi aku terpatri
Dalam sunyi aku mencoba menggapai mentari
Dalam sunyi, aku meniduri pedih, terlelap dengan perih.
Aku menunggu mati dalam depresi
Dalam sunyi, aku pelihara hina.
Hina yang tumbuh, membuat ku mengeluh terus menerus hingga air mataku menjadi keruh
Dalam sunyi, aku berteriak.
Berteriak karena muak akan kerak-kerak rasa geli yang terpampang di kepala bagian belakang.
Dalam sunyi, aku berpura-pura tidak hadir dalam kehidupan.
Dalam sunyi, aku melihat apa yang tidak tersurat.
Dalam sunyi, aku mendengar apa yang tidak dibicarakan.
Dalam sunyi, aku bicara akan rasa hampa
Dalam sunyi, aku merasa aku hidup sia-sia
Dalam sunyi, aku ingin berontak tapi aku berdaya mati. Walau hanya mati suri, tapi terjadi berulang kali
Dalam sunyi, aku tertawa sepi, tertawa imajinasi. Imajinasi yang tidak selalu terjadi, bahkan tidak pernah terjadi.
Dalam sunyi, aku melihat gelap. Ternyata aku tidak hanya tiarap atau bahkan tengkurap. Tapi aku berharap dan itu terungkap.
Aku telah pergi, dalam sunyi aku pergi. Pergi, dan tidak akan pernah kembali. Karena tidak hanya pergi, tapi aku mati. Mati dalam sunyi.
Maret 2011
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:44 AM
Tidak ada komentar:
tanpa sehelai benang pun, aku tetap dan selalu mencintai mu.
Kamu. iya, kamu.
Ketika aku berniat menjatuhkan diri ke lubang dimana aku selalu terjerembab, kamu mengulurkan tangan, dan menarik ku. Menawarkan diri untuk menemani dan mengajak untuk berpura-pura buta.
Ketika aku ingin mengurai dan berpikir, aku baru ingat bahwa otak ku disimpan oleh mu didalam dasar hati. Aku membasuh, mengganti pakaian, bersiap, dan berangkat.
Rasa malu maupun pilu hilang perlahan, dengan alasan, kamu membantu. Dengan melewati rimbun pohon, ramai dedaunan, kamu memapah ku, memberi suatu mimpi. Bisa kah kamu melihatnya? Atau hanya aku saja yang melihat tanpa menoleh?
Kamu menemani ku, disetiap bangun tidurku dan rasa mengantuk ku. Disetiap rasa bersyukur ku dan rasa lapar ku. Disetiap rasa tenang ku maupun gelisah ku. Kamu membuka setiap aku ingin memulai hari ku dan menutup lebih dulu, sebelum aku menyelesaikan hari ku. Hampir tengah malam, namun tepat sebelum hari esok, biasanya.
Ketika aku sadar kalau kamu adalah apa yang dirindukan hati ku, aku menunduk dan memeluk. Ah, aku hanya malu. Itu saja, tidak lebih.
Aku minta kamu untuk mencintai aku yang kaya akan rasa manis, semanis wajah mu. Sayangi aku dengan kehangatan, sehangat senyum mu disaat membangunkan pagi ku, sungguh tiada pagi yang lebih indah tanpa senyum mu
Tapi mungkin ketika aku mati nanti, kamu berniat untuk menimbun kenangan kita. Iya, kita, aku dan kamu.
Aku tidak apa-apa akan hal itu, karena memang aku mencintai mu tanpa kenangan apapun. Tanpa rasa pahit maupun manis.
Iya betul, aku mencintai kamu, walau tanpa sehelai benang pun.
Terima kasih untuk kamu
Maret 2011
Ketika aku berniat menjatuhkan diri ke lubang dimana aku selalu terjerembab, kamu mengulurkan tangan, dan menarik ku. Menawarkan diri untuk menemani dan mengajak untuk berpura-pura buta.
Ketika aku ingin mengurai dan berpikir, aku baru ingat bahwa otak ku disimpan oleh mu didalam dasar hati. Aku membasuh, mengganti pakaian, bersiap, dan berangkat.
Rasa malu maupun pilu hilang perlahan, dengan alasan, kamu membantu. Dengan melewati rimbun pohon, ramai dedaunan, kamu memapah ku, memberi suatu mimpi. Bisa kah kamu melihatnya? Atau hanya aku saja yang melihat tanpa menoleh?
Kamu menemani ku, disetiap bangun tidurku dan rasa mengantuk ku. Disetiap rasa bersyukur ku dan rasa lapar ku. Disetiap rasa tenang ku maupun gelisah ku. Kamu membuka setiap aku ingin memulai hari ku dan menutup lebih dulu, sebelum aku menyelesaikan hari ku. Hampir tengah malam, namun tepat sebelum hari esok, biasanya.
Ketika aku sadar kalau kamu adalah apa yang dirindukan hati ku, aku menunduk dan memeluk. Ah, aku hanya malu. Itu saja, tidak lebih.
Aku minta kamu untuk mencintai aku yang kaya akan rasa manis, semanis wajah mu. Sayangi aku dengan kehangatan, sehangat senyum mu disaat membangunkan pagi ku, sungguh tiada pagi yang lebih indah tanpa senyum mu
Tapi mungkin ketika aku mati nanti, kamu berniat untuk menimbun kenangan kita. Iya, kita, aku dan kamu.
Aku tidak apa-apa akan hal itu, karena memang aku mencintai mu tanpa kenangan apapun. Tanpa rasa pahit maupun manis.
Iya betul, aku mencintai kamu, walau tanpa sehelai benang pun.
Terima kasih untuk kamu
Maret 2011
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:43 AM
Tidak ada komentar:
back to beg.
Little bird, i'm begging you.
Little bird perch to my head, tapping and smiling. She render me speechless.
I'm trying to reach her with my dominant hand, I feel particularly creep. I eat my own head while I'm juggling up beneath.
I'm sure she doesn't know where she is, because she left without leaving me a word. I wonder does she knows that she keeps sitting on my head, and sing a song for me?
Little bird, yes you are. My little bird drink a vodka from my eyes, ask my love for a slice to the sour sweet in my lips. Your voice like an angel dance around my head, your body like forbidden whiskey spills around my eyes.
Little bird, even a God would rather have a sin to have one night with you. Don't you notice the temptation which spread out from your body is an endless prosperity?
Little bird, your kiss falls around, from my head to toe, even my chest addicted to it. Little bird, little bird, oh my little bird, I'm telling you, I'm dying without you near me.
My little bird, seek me and feel me for the rest of your life.
*this literature is dedicated for every single man who love their little bird. Because 'little birds' were created to be loved.
Des 2010
Little bird perch to my head, tapping and smiling. She render me speechless.
I'm trying to reach her with my dominant hand, I feel particularly creep. I eat my own head while I'm juggling up beneath.
I'm sure she doesn't know where she is, because she left without leaving me a word. I wonder does she knows that she keeps sitting on my head, and sing a song for me?
Little bird, yes you are. My little bird drink a vodka from my eyes, ask my love for a slice to the sour sweet in my lips. Your voice like an angel dance around my head, your body like forbidden whiskey spills around my eyes.
Little bird, even a God would rather have a sin to have one night with you. Don't you notice the temptation which spread out from your body is an endless prosperity?
Little bird, your kiss falls around, from my head to toe, even my chest addicted to it. Little bird, little bird, oh my little bird, I'm telling you, I'm dying without you near me.
My little bird, seek me and feel me for the rest of your life.
*this literature is dedicated for every single man who love their little bird. Because 'little birds' were created to be loved.
Des 2010
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:41 AM
Tidak ada komentar:
pelacur itu, ah sudahlah.
Keinginanku kepada si pelacur.
Kalau saja aku bisa menarikmu, mengencingi mu, dan meludahi, aku akan melakukannya sekarang. Detik ini.
Sini biar kupecahkan kepalamu, kubelah otakmu, kumasukan ke dalam sebuah septic tank. Agar kau tau bahwa otakmu tidak lebih berarti dari tumpukkan kotoran manusia, bahkan binatang.
Sini biar kucongkel matamu, kuikat, kugantungkan saja di istana merdeka, agar kau melihat suatu kebusukan mu setara dengan kebobrokan negara ini.
Sini biar ku iris sisa tubuh mu, kulempar ke kandang anjing tetangga, agar kau tau sungguh hinanya kau hingga sepotong tubuh mu pun tidak berarti walau untuk anjing yang hina.
Kalau saja aku bisa,
Hhmm.. Begini saja,
Biarkan aku mengikatmu, mengelupaskan kulit mu, merendam tubuh mu ke dalam air garam. Agar kau dapat menikmati bagaimana perihnya.
Pada akhirnya aku akan melepasmu di tengah samudra, agar seluruh dunia melihat borok mu, dan ikut bersama ku menertawakan mu.
Tertawa puas seperti ini "hahahahahaha" tertawa akan akhir yang bahagia setelah ribuan tahun menderita.
Harusnya aku bisa menjelaskan bahwa aku melakukan ini karena derajat mu lebih rendah dari seekor babi hutan, bahkan babi hutan pun malu telah menjadi babi, sampai-sampai kemanapun dia pergi, dia selalu menunduk dan menyesali akan kelahirannya. Bagaimana kamu? Malu kah?
Tapi itu semua hanya kalau saja aku bisa,
Nov 2010
Kalau saja aku bisa menarikmu, mengencingi mu, dan meludahi, aku akan melakukannya sekarang. Detik ini.
Sini biar kupecahkan kepalamu, kubelah otakmu, kumasukan ke dalam sebuah septic tank. Agar kau tau bahwa otakmu tidak lebih berarti dari tumpukkan kotoran manusia, bahkan binatang.
Sini biar kucongkel matamu, kuikat, kugantungkan saja di istana merdeka, agar kau melihat suatu kebusukan mu setara dengan kebobrokan negara ini.
Sini biar ku iris sisa tubuh mu, kulempar ke kandang anjing tetangga, agar kau tau sungguh hinanya kau hingga sepotong tubuh mu pun tidak berarti walau untuk anjing yang hina.
Kalau saja aku bisa,
Hhmm.. Begini saja,
Biarkan aku mengikatmu, mengelupaskan kulit mu, merendam tubuh mu ke dalam air garam. Agar kau dapat menikmati bagaimana perihnya.
Pada akhirnya aku akan melepasmu di tengah samudra, agar seluruh dunia melihat borok mu, dan ikut bersama ku menertawakan mu.
Tertawa puas seperti ini "hahahahahaha" tertawa akan akhir yang bahagia setelah ribuan tahun menderita.
Harusnya aku bisa menjelaskan bahwa aku melakukan ini karena derajat mu lebih rendah dari seekor babi hutan, bahkan babi hutan pun malu telah menjadi babi, sampai-sampai kemanapun dia pergi, dia selalu menunduk dan menyesali akan kelahirannya. Bagaimana kamu? Malu kah?
Tapi itu semua hanya kalau saja aku bisa,
Nov 2010
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:40 AM
Tidak ada komentar:
mengenang ibuku.
Aku dan si bisu yang kaku.
Tatapan itu, ibu
Aku rindu
Ibu berbisik, menghela napasku, "aku haus akan pelukanmu, nak"
Akupun terdiam
"Belum waktunya aku bertemu dengan langkah kaku tanpa kata berbalik, apalagi yg kau takutkan?"
Aku mematung, lagi. Entah aku berkata kosong,
Dengan lirih, ibu berkata ''aku tidak mau hidup, aku tidak mau mati. Aku mau apapun yang bisa bersamamu, iya. Bersama kamu, anakku''
Aku terancam, merasa disingkirkan, sampai dimana dan kapan
"Ibu, aku berdiri disini memujamu, penuh dosa, kotor tanpa malu. Namun kau terus mencintaiku. Beban ini, bantu aku bakar maaf ku"
Ibu membisu dan aku melemas kaku.
Okt 2010
Tatapan itu, ibu
Aku rindu
Ibu berbisik, menghela napasku, "aku haus akan pelukanmu, nak"
Akupun terdiam
"Belum waktunya aku bertemu dengan langkah kaku tanpa kata berbalik, apalagi yg kau takutkan?"
Aku mematung, lagi. Entah aku berkata kosong,
Dengan lirih, ibu berkata ''aku tidak mau hidup, aku tidak mau mati. Aku mau apapun yang bisa bersamamu, iya. Bersama kamu, anakku''
Aku terancam, merasa disingkirkan, sampai dimana dan kapan
"Ibu, aku berdiri disini memujamu, penuh dosa, kotor tanpa malu. Namun kau terus mencintaiku. Beban ini, bantu aku bakar maaf ku"
Ibu membisu dan aku melemas kaku.
Okt 2010
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:38 AM
Tidak ada komentar:
habis sudah ceritanya.
Akhir dari dongeng kami.
Malam itu, kau menatapku, kosong. Kau memelukku dengan bibirmu, aku merasakan hangat, namun tak tau dimana itu.
Kau berbisik, berkata dengan hati, 'aku mencintaimu. Sampai aku terbangun dengan nyawa terpisah dari tubuhku'.
Aku teringat, ketika kau membawaku ke kebun bunga, kau tersenyum, dengan penuh arti, dan berkata "ini kebun bunga kita. Tempat ini penuh bunga yang indah seperti kamu. Kita akan menikmati hari tua disini sampai menemui ajal berdua."
Sekarang, biarkan aku bertanya, apakah kita sedang menjalani hari tua itu?
'Dia tersenyum tanpa syarat'
'Tidak lama setelah malam diskusi kami, dia meninggal.'
Sekarang aku sendiri, menanti waktu menjemputku untuk menemuinya.
Kenapa aku harus bercerita hal ini kepada mu? Mungkin aku hanya ingin bercerita, dan mungkin engkaulah orangnya.
Sept 2010
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:37 AM
Tidak ada komentar:
tangisanku menidurimu.
apa yang terjadi? aku menangis.
Aku merenung,
Bertanya sambil bernyanyi,
Apa yang telah terjadi denganku?
Aku belum menggapai awan yang selama ini telah kuperhatikan gerak-geriknya
Aku belum sampai pada tahap melihat senyum kedua orang tua ku
Aku bahkan belum sanggup menggantungkan bingkai harapan di dinding kamar ku
Aku belum melewati tahap dimana aku bersaing dengan mereka
aku belum mengerti akan makna menangis selagi aku tersenyum
Aku disini,
Berupa seonggok daging penuh darah basi
Mengejar keterpurukan ku kini
Bertahan menikmati haru biru yang ku alami
Tapi aku menikmati apa yang telah terjadi
Memberi kepuasan kepada borok yang terus menggerogoti hati
Namun aku terus berpikir tentang apa yang sebenarnya telah terjadi
Menatap bumi, memberi tanya tanpa meminta jawaban maupun alasan lagi
Apa yang terjadi?
Aku kembali menangis
Juli 2010
Aku merenung,
Bertanya sambil bernyanyi,
Apa yang telah terjadi denganku?
Aku belum menggapai awan yang selama ini telah kuperhatikan gerak-geriknya
Aku belum sampai pada tahap melihat senyum kedua orang tua ku
Aku bahkan belum sanggup menggantungkan bingkai harapan di dinding kamar ku
Aku belum melewati tahap dimana aku bersaing dengan mereka
aku belum mengerti akan makna menangis selagi aku tersenyum
Aku disini,
Berupa seonggok daging penuh darah basi
Mengejar keterpurukan ku kini
Bertahan menikmati haru biru yang ku alami
Tapi aku menikmati apa yang telah terjadi
Memberi kepuasan kepada borok yang terus menggerogoti hati
Namun aku terus berpikir tentang apa yang sebenarnya telah terjadi
Menatap bumi, memberi tanya tanpa meminta jawaban maupun alasan lagi
Apa yang terjadi?
Aku kembali menangis
Juli 2010
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
4:32 AM
Tidak ada komentar:
aku mau apa yang ada pada mu.
“mulusnya tubuhmu, aku
mau”
Meniduri Bayangmu
Melirik
bulan melewati lubang bekas peluru, tempat dimana aku merenungi malamku. Mencoba mengadu kepada bintang, tanpa
jawaban. Aku haus
Bising
aku mendengar hening. Tuhan, aku
tuli.
Gelinding
bola itupun menghiraukanku, apakah aku harus terus terpaku membodohi diri?
Tuhan,
Kau siksa aku dengan senyumannya.
Pelukis
hina itu mencoba mencemoohku dengan kuasnya.
Tirus
wajahmu menarik nafasku
Jenjang
lehermu menghembuskannya
Belah
dadamu membiarkan aku melepaskan otak ku
Dari
pinggul sampai betis,
Menyentuh,
meraba. Sampai lupa aku bagaimana
membedakannya
Menelanjangimu
dengan aliran kopi yang kau tumpahkan
Setiap
bulu halus itu, kalian tau maksudku
Lembut
tubuhmu, tetesan keringatmu,
Ternyata,
aku hanya meniduri bayangmu, dewiku
Nov
2009
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
3:31 AM
Tidak ada komentar:
awal tahun yang cerah.
“When I see you smile”
Long
time no see
Where
are you
How
are you
What
are you doing
Who
are you with
We
have not seen each other since long time ago
I
miss you
Dec
2009
“penutup
tahun 2009”
Sekolah
Taman
kanak-kanak
Sekolah
dasar
Sekolah
menengah pertama
Sekolah
menengah atas
Universitas
Urutan
pendidikan terlewati begitu saja
Tapi
itu bukan aku
Aku
mau bebas, namun teratur
Kesalahan
fatal terulang lagi
Aku
hanya sampah tanpa sekolah
Des
2009
“tepat
tanggal lahirnya”
Ucapan Ulang Tahun
Hari
ini adalah hari dimana kamu menjadi semakin matang
Umur
bertambah, dan semakin dewasa
Namun
tetao menjadi gadis lugu seperti pertama saya lihat kamu
Ah,
apalah yang saya bicarakan
Selamat
ulang tahun,
Semakin
hari saya semakin bangga akan kamu
Sukses
selalu ,
Jan
2010
“awal
tahun yang cerah, 2010”
Ini Surat Selamat Tinggal Saya
Memang
banyak sekali hal menyakitkan yang telah saya perbuat,
Saya
pahami itu
Saya
tidak pernah bermaksud apa-apa, mungkin
Saya
hanya salah menyampaikan rasa sayang saya
Saya
benar-benar mau kamu disini, berdua, menikmati hari seperti dulu
Saya
hanya terlampau takut menyakiti kamu, lagi dan lagi
Satu
hal, seburuk-buruknya perlakuan saya,
Saya
selalu sayang kamu
Tidak
semua pria seperti saya, jangan kamu menutup diri karena kebodohan yang saya
lakukan
Saya
tidak mungkin membawa kamu ke hidup saya sejauh ini, kalau
Saya
tidak sayang sama kamu. Kamu sangat
berarti dalam hidup
Saya.
Sangat
membekas dan tidak terlupakan
Saya
berharap kamu tetap terus dapat menikmati hari seperti biasa, dan terus
berjalan tanpa melihat masa lalu
Saya
benar-benar minta maaf kalau
Saya
salah dalam menyampaikan rasa sayang
Saya.
Saya
minta maaf kalau telah menjadi pria yang tidak kamu inginkan
Salam
untuk ayah dan bunda kamu
Semoga
kamu masih percaya,
Saya
tetap dan selalu menyayangi kamu
Sampai
bertemu nanti, kalau memang kita mampu,
Jan
2010
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
3:30 AM
Tidak ada komentar:
Mungkin aku bodoh, ketika aku hanya damai bersenandung, aku terpaku menyendiri.
“hari jadi yang sepi”
Terpaku
aku menyendiri
Sendiri
aku sepi
Iri
dengan barisan semut di dinding kamar
Mereka
bermain sambil bernyanyi
Aku
bagai katak,
Takut
akan ular
Bermimpi
aku mati
Iri
dengan mereka yang selalu menikmati hari
Mereka
menjalani hari dengan hati
Melihat
diri bagai seonggok tai
Berlayar
aku menari
Menikmati
laut sepi namun wangi
Tertawa
aku sendiri
Mengetuk
paku,
Dengan
hasrat ingin meramaikan hari
Tanpa
sadar, terpampang keyakinan baru
Terpaku
aku menyendiri
Sept
2009
“kenapa harus kata itu?”
Bodoh
Aku
menunggu
Aku
tahu, kau tak mau
Namun
aku tanpa niat mengganggu
Aku
tetap menunggu
Aku
memang, bodoh
Sept
2009
“benar-benar hanya
ini”
Hanya
Teman:
apa yang kamu lakukan?
Aku : aku mengadu
Teman:
apa maksud kamu?
Aku : aku mengadu
Teman:
kenapa kamu mengadu?
Aku : aku hanya mengadu
Sept
2009
“terlanjur pergi”
Damai
Bersenandung
Irama
hari-hariku mengalun begitu saja
Denting
setiap langkah ku berbunyi hingga senja
Namun
aku hanya mendengar hampa
Barisan
pohon-pohon mengiringi setiap nafasku
Satu,
dua, hingga sepuluh
Terus
terulang pilu, aku muak dengan semua itu
Semua
telah berlalu, namun aku tetap terpaku
Menikmati
tiap tetes keringat ku
Aku
cukup malu akan kamu
Senandungmu
mendamaikan ku
Nov
2009
“aku hanya tidak memungkinkan”
Mungkin
Mungkin
ini hanya sebuah tulisan
Mungkin
juga sebuah kiasan
Sebuah
kemungkinan yang tertulis tanpa alasan
Mungkin,
aku hanya ingin menulis tanpa pesan
Nov
2009
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
3:19 AM
Tidak ada komentar:
pagi tadi, aku menabur duri dipojok kamar mu.
“kamuflase”
Tempat
tinggal
Sebuah
ruang dengan rak buku dekat pintu,
Berdiri
lemari di seberangnya,
Televisi
dan antena lusuh menemani,
kipas
angin penuh debu,
dan
alas tidur empuk penuh kenangan
Disini
aku bersemayam,
Disini
aku bercinta, dan
Disini
pun aku menangis
Kunyalakan
lampu meja Philips demi mengenang masa lalu yang terngiang di otak kiri,
Tidak
lupa tamparan dari denyut nadi dan desiran darah dengan lancang
Sakit,
Perih,
Habis
sudah kata-kata
Inilah
tempat tinggalku,
Agustus
2009
“cerita cinta kita”
Kisah
singkat tentang taman hiburan
Kita
berencana, berlibur ke taman hiburan
Taman
dimana kita dapat menikmati hari tanpa beban
Tempat
beristirahat, bersenda gurau penuh kebersamaan
Warna
langit, rumput, dan hawa udara memaksa kita melupakan kesedihan
Selesai
memarkir mobil, ku buka pintu untuk mu
Kau
tersenyum,
Kau
menggandeng tanganku, menyenderkan diri di bahu ku
Membuat
aku merasa hebat,
Sampai
di loket, ku biarkan kau membelikan tiket untuk kita berdua
Kita
melewati pintu masuk, tangan kita ditandai dengan tinta
Menandakan
bahwa kita adalah pengunjung setia
Melihat
sekeliling, aku merasa, kau merasa, kita bahagia
Kau
duduk diatas gulungan tikar yang telah aku gelar
Kau
tuangkan anggur, segelas untukku
Kau
suguhkan aku makan dan minum, lengkap dengan senyum manismu
Menikmati
angin, senyuman matahari
Tanpa
sadar, matahari mulai mengantuk
Bulan
mulai mempertontonkan kebolehannya
Dengan
berat hati, aku mengadu
Kau
mengangguk penuh rasa haru
“janji
ya kita akan kemari lagi, nanti” ujarmu
Kita
pulang tanpa menengok kebelakang,
Dengan
keyakinan akan mengulang kejadian terkenang
Agustus
2009
“gemercik api dari pintu kayu yang tak kenal lupa”
Tidak hanya
Lampu
pijar yang tergantung di pojok ruang,
Meneriakkan
ku dengan sinar sayu
Baling-baling
kipas lusuh memutar dengan anggunnya
Detik
pada jarum jam tak henti mengganggu dengan nuansa haru
Retak
pada sudut tembok ini mengancamku akan masa lalu
Lagi-lagi
pengaduan sia-sia ku lakukan dengan alasan seni
Apa
daya, aku hanya manusia biasa
Agustus
2009
“When I realize I have no friend”
My friend
Ten
years ago my friend, I was just a little kid which was always crying
You
came to me and asking me to make a friend
Five
years after, my friend, you came to my mother’s funeral and help me to keep standing
and start my new life
You
always be my side whatever happens to me
Now
I am eighteen years old my friend,
I
know what love is look alike, I’ve learned how to be a real men
Even
though we are not kids anymore, I still need you my friend,
For
the rest of my life
Thank
you my friend for all the love you gave to me,
And
proving that my life is the most beautiful things I would ever know,
Unfortunately,
we feel it once only
I
love you my friend
Aug
2009
“terbelahnya rasa”
Pertemuan
terbuka
Bila
meninggalkan ku adalah yang kau mau,
Aku
akan pergi meninggalkan setiap butir pasir terkumpul
Bila
angin itu menghempas semua titik temu,
Dan
kau tersesat,
Jangan
kau cari aku lagi
Takkan
ada aku lagi
Berhentilah
meraba kata bersama
Bertahanlah
akan rasa kesendirian
Lantunan
detak jantung meneriakkan setiap langkah
Kau
dengar, namun kau abaikan itu
Kau
lihat, namun kau tutup matamu
Kau
tahu, namun kau tipu kepercayaan itu
Kau
bakar semua catatan ku
Agustus
2009
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
3:14 AM
Tidak ada komentar:
andai ia tau.
“garis akhir, andai ia tahu”
Embun pagi
Ketika
sinar pagi datang mengetuk jendela
kamar, aku mulai memapah
Diri
menuju tempat itu menunggu
Tetesan
air uapan embun pagi, semakin terlihat indah
Namun
wajah manis mu terlihat samar tanpa resah
Banyak
yang menyebutkan kata ini hanyalah bualan belaka,
Tanpa
sadar mereka sudah terpaku dengan setiap denting piano
Tidak
banyak aku mendengar suaranya,
Tidak
banyak aku melihat sosoknya,
Tidak
banyak aku menyentuh tubuhnya,
Tidak
banyak aku dan dia dapat menikmati hari berdua,
Namun
dia, cerita akhir sebuah awal kehidupan baru
April
2009
"tepat hari jadi kami"
Titik temu
pagi itu
aku memulai sesuatu
aku mulai menelusuri
sebuah labirin
menemukan sebuah titik terang
namun menghilang
kembali aku berjalan
berjalan, terus aku berjalan
hingga terlalu banyak emas yang aku temukan
aku tidak butuh itu
suatu sosok, di lubang sebuah titik terang,
aku mau itu sekarang!
2 tahun aku mendekap
di dalam labirin yang sunyi
tanpa sadar,
titik terang mulai menjajakan diri
dia menunggu dalam sebuah titik
sebuah titik temu
pukul dua siang
matahari tepat diatas tiang
aku menunggu garuda
dia menemani, kami berdua
disana, sebuah titik temu kami
Maret 2009
"Feel the
love. Feel the pain. No love without pain. When you meet hello, you will meet
good bye."
Silent Jealousy
keep silent
too cold to speak out
this coat, covering the cold
useless, nothing happen
you are out of my blue
no happiness without pain
find a way with yesterday feeling
let me know that I am yours and you are mine
by the way you say, for you I will
you might know things I would never say
a love that will last, hold on
stay with me
this is a letter to you
give the clue things you know nothing about
that is why I call it "new day"
Dear, we are a new classic love story
by using coat for cold
the world when there was only me and you
pocketful of sunshine
you complete me with a lot of things, reasons, and feelings
especially, you complete me with you
too cold to speak out
this coat, covering the cold
useless, nothing happen
you are out of my blue
no happiness without pain
find a way with yesterday feeling
let me know that I am yours and you are mine
by the way you say, for you I will
you might know things I would never say
a love that will last, hold on
stay with me
this is a letter to you
give the clue things you know nothing about
that is why I call it "new day"
Dear, we are a new classic love story
by using coat for cold
the world when there was only me and you
pocketful of sunshine
you complete me with a lot of things, reasons, and feelings
especially, you complete me with you
March 2009
“akan mengenang”
Hari
baru
Selamat
datang, pintu akan ditutup
Jangan
menengok ke belakang
Sampai
jumpa
Agustus
2009
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
3:10 AM
Tidak ada komentar:
rasa sadar itu muncul ditengah mabuk ku.
“sadar
akan hidup yang singkat”
Hidup
Air
mengalir
dari
hulu ke hilir
menghitung
hari,
satu
hingga sejuta lagi
hina
dengan waktu tertata
Juli
2009
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
3:01 AM
Tidak ada komentar:
titik berhenti ku.
“meratapi jiwa”
Kursi
menari memandangi wajah lusuh ini
Silau
lampu 25 watt menemani malamku,
Tanpa
angin, maupun bising
Kurebahkan
tubuh lemah ini, mengenang masa lampau
Masa
dimana kesendirian adalah hal silam
Masa
dimana kesepian adalah kata yang haram
Tumpukan
buku penuh debu, tanpa getaran maupun teriakan
Gitarku
mulai rapuh, sekian lama tidak terpetik
Sampai
detik ini, masih malu memikirkan apa maksud retak di sudut dinding kamar ini
Sedikit
coretan tak beraturan membuatnya semakin kusam
Ketika
tersadar, kursi itu masih menari diatas kehampaan diri
Juli
2009
“apa yang selalu salah?
Ketika tersirat untuk berhenti melangkah”
Langkah
Salahkah
aku jika tetap menjaga bunga indah milikku?
Salahkah
aku jika tetap merawat bunga indah milikku?
Salahkah
aku jika aku selalu menikmati bunga itu?
Perdebatan
bukanlah hal yang tabu, namun apakah setiap hal tabu harus diperdebatkan?
Bungaku,
Biarkan
aku merawatmu dengan caraku
Biarkan
aku menjagamu dengan caraku
Biarkan
aku menikmatimu dengan caraku
Diam
dan perhatikan
Sebuah
kisah singkat tanpa akhiran,
Juni
2009
“kamu, terlalu berarti. Ketika aku menemukan mu di antara
ribuan helai”
Sehelai
Sehelai
dari sekian ribu, coba kunikmati
Sehelai
dari sekian ribu, coba kulayani
Sehelai
dari sekian ribu, coba kuperbaiki
Sehelai
dari sekian ribu, coba kuhayati
Sehelai,
selalu kusimpan dalam hati
Sehelai,
selalu membuatku menari
Sehelai,
membuatku tertusuk duri
Sehelai,
berlalu sudah cuplikan hari
Sehelai
dari sekian ribu, itu kamu ternyata.
Mei
2009
“Jangan
dilirik, siapa dia?”
Awalan kotor
Pasir
di seluruh pantai, aku yang harus memikul
Karena
tanpa sadar, aku yang tengah menimbunnya
Dikumpulkan
satu persatu setiap detik, tanpa henti tanpa tujuan
Dia
datang, membantu mengusap ruang tempat biasa aku bekerja
Tanpa
suara dan tanpa izin, dia terus mengusik
Menikmati
aku
Satu
dua, dia kembali memutar otak ku
Satu
dua tiga, terus berputar otak ini tanpa henti otak ini
Apakah
arti maupun maksud semua ini?
Ku
tumpuk lagi luapan air yang mulai membusuk
Kumpulan
es pun kembali mencair
Tiada
hari tanpa kalimat Tanya, siapa dia?
Mei
2009
“akhirnya ku menemukanmu. Pengakuan dari sekian lama
dalam sebuah permainan”
Pemberhentian
Hutan,
tempat dimana hujan mendarat tanpa kesan
Ketika
semua rata, gundukan itu mulai bermunculan
Banyak
prasangka, ulah hujan yang ke sekian
Memang
tidak semua benar, tuan
Namun
tidak ada juga yang menyebutnya kesalahan
Pelan-pelan
diurai, mari dicoba dengan pelan
Banyak
terurai menjadi terlihat rentan
Namun
ini bukan percobaan
Semakin
bersyukur, semua akan aman
April
2009
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
2:49 AM
Tidak ada komentar:
Langganan:
Postingan (Atom)