Keinginanku kepada si pelacur.
Kalau saja aku bisa menarikmu, mengencingi mu, dan meludahi, aku akan melakukannya sekarang. Detik ini.
Sini biar kupecahkan kepalamu, kubelah otakmu, kumasukan ke dalam sebuah septic tank. Agar kau tau bahwa otakmu tidak lebih berarti dari tumpukkan kotoran manusia, bahkan binatang.
Sini biar kucongkel matamu, kuikat, kugantungkan saja di istana merdeka, agar kau melihat suatu kebusukan mu setara dengan kebobrokan negara ini.
Sini biar ku iris sisa tubuh mu, kulempar ke kandang anjing tetangga, agar kau tau sungguh hinanya kau hingga sepotong tubuh mu pun tidak berarti walau untuk anjing yang hina.
Kalau saja aku bisa,
Hhmm.. Begini saja,
Biarkan aku mengikatmu, mengelupaskan kulit mu, merendam tubuh mu ke dalam air garam. Agar kau dapat menikmati bagaimana perihnya.
Pada akhirnya aku akan melepasmu di tengah samudra, agar seluruh dunia melihat borok mu, dan ikut bersama ku menertawakan mu.
Tertawa puas seperti ini "hahahahahaha" tertawa akan akhir yang bahagia setelah ribuan tahun menderita.
Harusnya aku bisa menjelaskan bahwa aku melakukan ini karena derajat mu lebih rendah dari seekor babi hutan, bahkan babi hutan pun malu telah menjadi babi, sampai-sampai kemanapun dia pergi, dia selalu menunduk dan menyesali akan kelahirannya. Bagaimana kamu? Malu kah?
Tapi itu semua hanya kalau saja aku bisa,
Nov 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar