Rasa
Rasa itu surga
Karena tanpa rasa, aku seperti mati
Mati rasa
Rasa
Rasa itu buta
Karena dengan rasa, aku menutup mata
Aku buta mata
Rasa
Rasa itu duka
Karena tanpa rasa, aku hampa
Hampa akan suka
Rasa
Rasa itu gila
Karena dengan merasa, aku gila
Gila rasa
Aku menikmati rasa jauh sebelum aku berada disini
Namun sekarang aku merasa rasa ku telah mati
Rasa ku telah membusuk basi
Rasa yang dulu berapi-api, sekarang mengerak dalam hati
Mungkin lebih baik aku mengundurkan diri dan lari
Mengesampingkan ragu, dan mengulang yang telah berlalu
Rasa yang dulu muncul menggebu,
Sekarang yang timbul hanya kepingan abu
Aku rasa, dengan memiliki rasa, aku merasa seolah melangkah maju
Maju menuju masa yang baru, meninggalkan masa lalu
Namun ternyata, aku hanya berjalan ditempat
Berputar-putar sambil menimba beban berat
Sambil mengusap keringat di pelipis sebelah kanan dengan lengan kaos ku, aku bertanya
"Apakah sekarang saatnya untuk berhenti merasa?"
Des 2011
Mungkin ini hanya sebuah tulisan. Mungkin ini juga sebuah kiasan. Sebuah kemungkinan yang tertulis tanpa alasan. Mungkin aku hanya ingin menulis tanpa pesan. - M. F. Riphat
Tulang Punggung
Aku mempunyai rasa tarik menarik dengan tubuh bagian belakang wanita. Terutama mereka yang baru saja meniduri raga ini yang haus akan tubuh mereka sendiri - M. F. Riphat
Kamis, 08 Desember 2011
Rasa
Melambai haru, merobek pilu
Benalu di paha sebelah kanan yang kamu elukan itu adalah aku. Tapi, ah sudahlah...
Aku tetap memujamu meskipun tanpa sehelai benangpun.
Des 2011
proses pembakaran yang dilakukan oleh si
M. F. Riphat
hanya terjadi pada pukul
11:59 AM
Tidak ada komentar:
Langganan:
Postingan (Atom)