Tulang Punggung

Aku mempunyai rasa tarik menarik dengan tubuh bagian belakang wanita. Terutama mereka yang baru saja meniduri raga ini yang haus akan tubuh mereka sendiri - M. F. Riphat

Jumat, 09 September 2011

tanpa sehelai benang pun, aku tetap dan selalu mencintai mu.

Kamu. iya, kamu.


Ketika aku berniat menjatuhkan diri ke lubang dimana aku selalu terjerembab, kamu mengulurkan tangan, dan menarik ku. Menawarkan diri untuk menemani dan mengajak untuk berpura-pura buta.

Ketika aku ingin mengurai dan berpikir, aku baru ingat bahwa otak ku disimpan oleh mu didalam dasar hati. Aku membasuh, mengganti pakaian, bersiap, dan berangkat.

Rasa malu maupun pilu hilang perlahan, dengan alasan, kamu membantu. Dengan melewati rimbun pohon, ramai dedaunan, kamu memapah ku, memberi suatu mimpi. Bisa kah kamu melihatnya? Atau hanya aku saja yang melihat tanpa menoleh?

Kamu menemani ku, disetiap bangun tidurku dan rasa mengantuk ku. Disetiap rasa bersyukur ku dan rasa lapar ku. Disetiap rasa tenang ku maupun gelisah ku. Kamu membuka setiap aku ingin memulai hari ku dan menutup lebih dulu, sebelum aku menyelesaikan hari ku. Hampir tengah malam, namun tepat sebelum hari esok, biasanya.

Ketika aku sadar kalau kamu adalah apa yang dirindukan hati ku, aku menunduk dan memeluk. Ah, aku hanya malu. Itu saja, tidak lebih.

Aku minta kamu untuk mencintai aku yang kaya akan rasa manis, semanis wajah mu. Sayangi aku dengan kehangatan, sehangat senyum mu disaat membangunkan pagi ku, sungguh tiada pagi yang lebih indah tanpa senyum mu

Tapi mungkin ketika aku mati nanti, kamu berniat untuk menimbun kenangan kita. Iya, kita, aku dan kamu.

Aku tidak apa-apa akan hal itu, karena memang aku mencintai mu tanpa kenangan apapun. Tanpa rasa pahit maupun manis.

Iya betul, aku mencintai kamu, walau tanpa sehelai benang pun.

Terima kasih untuk kamu





Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar