Tulang Punggung

Aku mempunyai rasa tarik menarik dengan tubuh bagian belakang wanita. Terutama mereka yang baru saja meniduri raga ini yang haus akan tubuh mereka sendiri - M. F. Riphat

Jumat, 09 September 2011

aku menyendiri, lagi dan lagi.

Sendiri.




Aku sendiri disini, tanpa titik maupun koma menemani
Aku seperti berada di tempat dimana mereka tidak dapat melihat
Aku lemas tak berdaya, meratap sambil menari dengan imajinasi
Aku bertanya dan memberi jawaban dari aku untuk aku

Menyelisik otak, bergurau seperti ini, "apa aku gila? Atau hanya waras yang tidak sesuai norma?"

Apa aku berpangku tangan tanpa ada tangan yang minta dipangku dalam angan, atau aku hanya panjang tangan tanpa mempunyai jari yang jenjang?
Atau mungkin aku ini tak bergigi, dan terpaksa mengunyah dengan gusi.

Ah, itu semua sama saja seperti memancing tanpa umpan, tidak berguna.

Disini, aku bermimpi tentang masa lalu, akupun berharap agar pangan mengisi angan di masa depan. Agar aku tidak bosan dengan hal yang itu-itu saja, risih dan tidak nyaman

Tidak, aku disini tidak berusaha melawan takdir. Aku hanya sedikit mencoba, iya hanya mencoba untuk berhenti berpikir dan memulai tindakan miring untuk bergulir, seperti layaknya hal wajar lainnya, contohnya, raja yang mempunyai selir. Perusakan moral yang tidak benar, namun dijadikan hal yang wajar. walau awalnya sedikit kasar dalam berupaya, tapi akhirnya jadi juga kan? Sang raja puas, si selir mengalir tenar.

Apakah tidur bersama raja dan keturunannya menjadikan kita seperti mereka? 

Sepertinya bulan saja berlari ketakutan mendengar hal bodoh yang aku siratkan ini. 
Kembali ke awal, aku disini, sendiri, membodohi kebodohan diri yang sudah terpatri didalam hati.

Aku, saya, maupun siapa saja pendukungnya, disini berdiri sendiri tanpa arti


Juni 2011





Tidak ada komentar:

Posting Komentar