Tulang Punggung

Aku mempunyai rasa tarik menarik dengan tubuh bagian belakang wanita. Terutama mereka yang baru saja meniduri raga ini yang haus akan tubuh mereka sendiri - M. F. Riphat

Jumat, 09 September 2011

pagi tadi, aku menabur duri dipojok kamar mu.


“kamuflase”

Tempat tinggal

Sebuah ruang dengan rak buku dekat pintu,
Berdiri lemari di seberangnya,
Televisi dan antena lusuh menemani,
kipas angin penuh debu,
dan alas tidur empuk penuh kenangan

Disini aku bersemayam,
Disini aku bercinta, dan
Disini pun aku menangis


Kunyalakan lampu meja Philips demi mengenang masa lalu yang terngiang di otak kiri,
Tidak lupa tamparan dari denyut nadi dan desiran darah dengan lancang

Sakit,
Perih,
Habis sudah kata-kata

Inilah tempat tinggalku,



Agustus 2009





“cerita cinta kita”



Kisah singkat tentang taman hiburan

Kita berencana, berlibur ke taman hiburan
Taman dimana kita dapat menikmati hari tanpa beban
Tempat beristirahat, bersenda gurau penuh kebersamaan
Warna langit, rumput, dan hawa udara memaksa kita melupakan kesedihan

Selesai memarkir mobil, ku buka pintu untuk mu
Kau tersenyum,
Kau menggandeng tanganku, menyenderkan diri di bahu ku
Membuat aku merasa hebat,

Sampai di loket, ku biarkan kau membelikan tiket untuk kita berdua
Kita melewati pintu masuk, tangan kita ditandai dengan tinta
Menandakan bahwa kita adalah pengunjung setia
Melihat sekeliling, aku merasa, kau merasa, kita bahagia

Kau duduk diatas gulungan tikar yang telah aku gelar
Kau tuangkan anggur, segelas untukku
Kau suguhkan aku makan dan minum, lengkap dengan senyum manismu
Menikmati angin, senyuman matahari

Tanpa sadar, matahari mulai mengantuk
Bulan mulai mempertontonkan kebolehannya
Dengan berat hati, aku mengadu
Kau mengangguk penuh rasa haru

“janji ya kita akan kemari lagi, nanti” ujarmu

Kita pulang tanpa menengok kebelakang,
Dengan keyakinan akan mengulang kejadian terkenang


Agustus 2009



“gemercik api dari pintu kayu yang tak kenal lupa”

Tidak hanya



Lampu pijar yang tergantung di pojok ruang,
Meneriakkan ku dengan sinar sayu
Baling-baling kipas lusuh memutar dengan anggunnya
Detik pada jarum jam tak henti mengganggu dengan nuansa haru

Retak pada sudut tembok ini mengancamku akan masa lalu


Lagi-lagi pengaduan sia-sia ku lakukan dengan alasan seni
Apa daya, aku hanya manusia biasa


Agustus 2009



“When I realize I have no friend”

My friend



Ten years ago my friend, I was just a little kid which was always crying
You came to me and asking me to make a friend

Five years after, my friend, you came to my mother’s funeral and help me to keep standing and start my new life

You always be my side whatever happens to me

Now I am eighteen years old my friend,
I know what love is look alike, I’ve learned how to be a real men

Even though we are not kids anymore, I still need you my friend,
For the rest of my life

Thank you my friend for all the love you gave to me,
And proving that my life is the most beautiful things I would ever know,
Unfortunately, we feel it once only

I love you my friend


Aug 2009




“terbelahnya rasa”

Pertemuan terbuka


Bila meninggalkan ku adalah yang kau mau,
Aku akan pergi meninggalkan setiap butir pasir terkumpul

Bila angin itu menghempas semua titik temu,
Dan kau tersesat,
Jangan kau cari aku lagi

Takkan ada aku lagi

Berhentilah meraba kata bersama
Bertahanlah akan rasa kesendirian


Lantunan detak jantung meneriakkan setiap langkah

Kau dengar, namun kau abaikan itu
Kau lihat, namun kau tutup matamu
Kau tahu, namun kau tipu kepercayaan itu

Kau bakar semua catatan ku




Agustus 2009











Tidak ada komentar:

Posting Komentar