"kesal akan waktu, jarak, dan tempat"
Serutan kayu
tak terpakai
terbuang begitu saja
ingin menjadi berguna
namun tak berdaya
celoteh anak itu, seperti macan gurun
gadis manis terlihat sempurna dengan gaun
tapak demi tapak, menghilang perlahan
terlihat jelas, mengeringnya dahan
dilewati tahap demi tahap
semakin terasa tak dianggap
hawa panas semakin meluas
tak sedikitpun tawa terlintas
hidup beratap namun tak beralas
wahai serutan kayu
engkau tidak berulah, juga tidak salah
namun mereka menggeluti, dan menyapu mu
engkau tenggelam akan masa silam
wahai serutan kayu,
ternyata engkau adalah aku
terbuang begitu saja
ingin menjadi berguna
namun tak berdaya
celoteh anak itu, seperti macan gurun
gadis manis terlihat sempurna dengan gaun
tapak demi tapak, menghilang perlahan
terlihat jelas, mengeringnya dahan
dilewati tahap demi tahap
semakin terasa tak dianggap
hawa panas semakin meluas
tak sedikitpun tawa terlintas
hidup beratap namun tak beralas
wahai serutan kayu
engkau tidak berulah, juga tidak salah
namun mereka menggeluti, dan menyapu mu
engkau tenggelam akan masa silam
wahai serutan kayu,
ternyata engkau adalah aku
Feb 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar